Sakit hati tidak terpilih sebagai Lurah / Kades, Slamet Budi
Prayitno, warga Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara, Jawa
Tengah, nekat menggali jalan desa dengan lebar 2 meter dan kedalaman 1 meter
yang berada di depan rumahnya.
Penggalian jalan desa dilakukan karena ia mengklaim jalan
tersebut berada di atas tanah miliknya. Slamet menegaskan ulahnya bukan karena
faktor kekalahannya dalam pemilihan kepala desa, namun karena ia akan
menggunakan tanah tersebut untuk kepentingan pribadi. Slamet akan mengembalikan
jalan desa tersebut ke jalan setapak.
Polisi bersama TNI dan Satpol PP mencoba bernegosiasi dengan
Slamet. Namun, ia tetap tidak mau mengizinkan membuka akses jalan tersebut.
Menurut Slamet, jika warga menghendaki akses jalan dibuka, Slamet meminta ganti
rugi penggunaan lahan miliknya sebesar Rp2,5 miliar.
Hingga saat ini, Sabtu, 15 Juni 2013, belum semua lubang
bekas galian ditutup, namun sudah dapat dilalui sepeda motor dan pejalan kaki. Akibat aksi ini, hasil
pertanian salak yang merupakan komoditas utama Dusun Kaliarus terpaksa tidak
dapat diangkut ke pasar.
Para pedagang juga kesulitan membawa sembako dari pasar ke
Dusun Kaliarus. Sebanyak 10 mobil yang ada di Dusun Kaliarus selama lebih dari
empat hari tidak dapat ke luar dusun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar